Berbicara tentang Yogyakarta, rasanya tidak ada habisnya jika dibicarakan dalam hal keindahannya. Bukan saja tradisi dan budayanya, keindahan alamnya pun tak bisa berhenti dibicarakan. Saking banyaknya keindahan-keindahan alam di Yogyakarta, tak ayal banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta setiap tahunnya. Angka ini terus bertambah seiring dengan perkembangan pariwisata di Yogyakarta. Salah satu tujuan wisata alam yang menarik untuk dikunjungi adalah wisata alam pantai di sepanjang Yogyakarta bagian selatan maupun bagian timur.
Semua
wisata pantai ini memiliki keindahannya tersendiri, mulai dari pasir coklat
sampai pasir putih. Semuanya tersebar di sepanjang pantai Yogyakarta dan tentu
saja, menarik para wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata pantai ini.
Daerah wisata pantai yang menyimpan berabagai keindahan ini tentunya menjadi
tempat favorit untuk sekedar melihat sunset dan sunrise ataupun juga untuk
berkemah ria bersama teman dan keluarga. Namun, ada hal menarik lainnya yang
menyita perhatian wisatwan Yogyakarta saat ini. Di sekitar pantai selatan
Parangtritis, terdapat gumuk pasir yang mirip dengan Gurun Sahara di Afrika.
Tempat
ini sering disebut sebagai Gurun Sahara Indonesia yang berada di
Yogyakarta. Gurun Sahara Indonesia ini berasal dari gumuk pasir yang
terdapat di Pantai Parangtritis dan sudah mengendap dalam waktu yang lama.
Menurut penelitian, munculnya gumuk pasir ini dikarenakan oleh endapan
pasir-pasir dan abu dari letusan gunung Merapi yang kemudian tergerus ombak
berkali-kali. Paisr-pasir halus tersebut kemudian membentuk gumuk pasir yang
indah ini saat ini. Proses pembentukan gumuk pasir ini memakan waktu yang cukup
lama.
Selain
karena terbawa ombak, angin yang membawa abu-abu halus serat pasir-pasir halus
dari Merapi juga menjadi faktor terbentuknya Gurun Sahara
Indonesia ini. Keberadaan Gurun Sahara Indonesia tentu saja sanagat
menarik wisatawan lokal dan internsaional karena menurut beberapa sumber, Gurun
Sahara Indonesia ini adalah satu-satunya gurun pasir yang ada di Asia Tenggara.
Tidak dipungkiri, semakin hari semakin banyak saja wisatawan berkunjung untuk
menikmati keindahan hamparan Gurun Sahara Indonesia ini.
Gumuk
pasir ini disebut sebagai Gurun Sahara Indonesia karena kondisinya yang sama
persis dengan Gurun Sahara ayang ada di Afrika. Perbedaan suhu adalah hal
mencolok yang kemudian membuat Gurun Sahara Indonesia ini mirip
dengan Gurun Sahara Afrika. Perbedaan suhu di gumuk pasir ini pada siang hari
sangatlah panas dan berbeda dengan keadaan suhu di sekirnya. Dengan hal inilah,
anda bisa membayangkan Gurun Sahara Afrika ketika berjalan menyusuri gumuk
pasir ini. Tidak hanya sebagai tujuan wisata untuk melihat-lihat keadaan gumuk
pasir, beberapa orang memanfaatkan gumuk pasir ini sebagai wisata sand boarding
dimana anda akan berseluncur dengan papan diatas gumuk pasir ini.
About jogjavatour
Hi, My Name is andre. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.