Nuansa pedesaan, itulah kira-kira atmosfer yang akan kita jumpai ketika mengunjungi pantai Trisik,
Kulon Progo, Jogjakarta. Rumah khas desa pesisir segera menyambut kita
di sepanjang jalan menuju lokasi Pantai Trisik. Di sepanjang jalan
menuju pantai Trisik kita dapat melihat warga memanfaatkan panas
matahari untuk mengeringkan enceng gondok yang mereka dapatkan dari
Ambarawa. Setelah dikeringkan, enceng gondok tersebut akan disetorkan
atau dikirim ke berbagai daerah lain untuk disulap menjadi berbagai
macam kerajinan tangan seperti tas, sandal, dan lain sebagainya.
Jika Anda beruntung, maka Anda juga akan dapat menyaksikan pertunjukan yang menakjubkan di langit Pantai Trisik. Karena Pantai Trisik
diyakini merupakan tempat persinggahan berbagai macam burung dari
berbagai wilayah. Anda dapat menyaksikan berbagai macam burung migran
seperti trinil rawa, trinil pantai, trinil semak, kedidi leher merah,
cerek kernyut, cerek kalung kecil dan layang-layang Asia. Selain itu
Anda juga bisa menyaksikan berbagai macam burung non migran seperti
kuntul kerbau, walet sapi dan udang biru.
Selain
“pertunjukan” burung di langit Pantai Trisik, Anda juga akan menikmati
konservasi penyu milik kelompok “Penyu Abadi”. Sebagaimana kita ketahui
bersama, penyu merupakan hewan yang dilindungi baik oleh undang-undang
nasional maupun internasional. Hewan ini dilindungi karena keberadaannya
saat ini semakin langka dan dikhawatirkan akan punah jika tidak
dilindungi. Hal ini disebabkan oleh karena penyu memiliki siklus
bertelur yang beragam, antara 2 sampai 8 tahun. Jadi, tergolong lama
untuk bereproduksi. Selain itu ancaman dari predator pemangsa telur
penyu juga menjadi hal lain yang membuat hewan ini perlu dilindungi.
About jogjavatour
Hi, My Name is andre. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.